Sy suka memperhatikan orang yg sedang menjalin hubungan dgn pasangannya, ada yang pacarannya lama dan sebentar, tapi kadang sy jg suka memperhatikan proses mereka dari pacaran sampai hubungan pacarannya putus dan beralih ke pernikahan. Cinta ini ada yg terjalin dgn cepat, tapi pupusnya lambat. Ada yang terjalin lambat tapi pupusnya juga lambat, dan lain sebagainya. Tentunya ada sesuatu yg memotivasi perbedaan2 itu ya, knp bisa berbeda2 seperti itu?
Kemudian sy akhirnya menemukan jawabannya dalam salah satu bab wacana dalam buku berjudul "Menuju Kesempurnaan Akhlak" oleh Ibn Miskawaih.
Dalam bukunya beliau menyebutkan, ada 4 jenis cinta dan penyebabnya, dimana perbedaannya terletak pada perbedaan sasaran yg menjadi tujuan cinta tersebut. Namun cinta yg dibahas di bab ini lebih merujuk ke hubungan cinta persahabatan antar manusia. Tp sy pikir implementasi cinta bisa sangat luas, ga hanya antar manusia, tp juga antara manusia dan Tuhan yg justru merupakan hubungan paling penting. Berikut sy langsung uraikan dari bukunya ya, namun ada sedikit revisi dan tambahan opini dari sy agar tulisannya jadi gak kaku, tapi intinya sama kok.
1. Cinta yg timbul karena kenikmatan, adalah cinta yg terjalin cepat, pupusnya juga cepat. Hal ini karena kenikmatan cepat berubah.
2. Cinta yg timbul krn kebaikan, adalah cinta yg terjalin cepat tapi pupusnya lambat.
3. Cinta yang timbul karena manfaat adalah cinta yang terjalin lambat namun pupusnya cepat.
4. Cinta yang timbul karena paduan sebab2 diatas apabila paduan ini mencakup kebaikan, maka cinta seperti itu terjalin lambat tapi pupusnya juga lambat (sy pikir ini adalah jenis cinta yg ideal).
Seluruh jenis cinta ini hanya terdapat pada manusia, karena cinta ini melibatkan kehendak dan pikiran, dan ada perolehan balasan di dalamnya.
Lain halnya dgn jalinan cinta pd hewan tak berakal yg derajatnya dibawah manusia, cinta mereka lebih tepat disebut afinitas (daya tarik).
Keempat jenis cinta barusan menurut penulisnya implementasinya terkait hubungan cinta antar manusia yang melibatkan manusia dengan sahabatnya, dengan keluarganya, dengan orangtua, dengan anaknya, antara pemimpin dan rakyatnya, guru pada muridnya, dll.
Dalam kehidupan manusia, persahabatan itu penting, bahkan agama menganjurkan persahabatan dan cinta karena hal ini akan berujung pada perdamaian yang kita idamkan di dunia yg sedang krisis perdamaian ini. Kita bisa melihat dimana persahabatan yg terjalin karena kenikmatan, begitu cepat terjalin dan begitu cepat pula pupusnya. Beda jika terjalin karena kebaikan, yg terjalin diantara orang2 baik, terjalin demi kebaikan, dan penyebabnya pun kebaikan pula.
Oleh sebab itu, kebaikan merupakan sesuatu yg tak berubah, maka kasih sayang mereka yg diikat persahabatan seperti ini akan abadi dan tak berubah.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang baik.
Wallahualam.
Tidak ada komentar