"Saya suka sekali dengan tulisan beliau, semoga bisa membuka mata dan hati kita semua untuk menerapkan prinsip anjing menggonggong kafilah berlalu, namun bukan berarti kita bisa melakukan segala hal tanpa rasa malu dan acuh sih, hanya saja kita sendiri lah yg mengetahui "porsi" kita masing-masing dalam hal kemampuan melaksanakan segala kewajiban dari-Nya, juga tulisan ini mengajak kita untuk berpikir logis mengenai bagaimana mungkin seseorang yg (hanya) mengenakan jilbab dapat terkena justifikasi yg berlebihan dari masyarakat ketika dia melakukan hal buruk yg bahkan sangat manusiawi sekalipun, padahal baik buruknya akhlak seseorang hanyalah Allah yang tahu, tempat berakhirnya hidup seseorang hanyalah Allah yg tahu, Ini bukan perkara apakah seorang wanita yg mengenakan jilbab lantas masuk surga dan dianggap suci tanpa dosa, namun ini adalah perkara bagaimana kita sebagai manusia biasa yang dapat melakukan salah dan lupa dapat menerapkan syariat yg berlaku dalam agama Islam dengan upaya dan usaha yang menjadikan kita paham bahwa islam adalah suatu proses. "
Awy' A. Qolawun: Berjilbab, Tidak Ada Hubungannya dengan Akhlak: 1. Dalam pandangan masyarakat kita, wanita berjilbab selalu diidentikkan sebagai wanita yang santun, kalem, rajin shalat, rajin bersedekah, ...
Tidak ada komentar